MERACIK SONGGI
.
Ini adalah kali pertama
saya datang ke Kendari. Kendari merupakan salah satu propinsi yang berada di
pulau Sulawesi bagian tenggara. Untuk mencapai kota Kendari dari Jakarta
terlebih dahulu pesawat yang saya tumpangi transit sekitar 30 menit di Bandar
udara Sultan Hasanuddin Makassar, kemudian baru penerbangan dilanjutkan ke
Kendari yang memakan waktu 30-45 menit saja.
Teluk Kendari
Udara di Kendari
terasa cukup panas. Mataharinya terik dan menyengat. Emmm, tapi bagi saya itu
bukanlah sebuah masalah. Karena banyak hal menarik yang saya temukan di Kota
ini. Salah satunya adalah makanannya ... Nah kali ini saya akan ceritakan
makanan khas dari kota Kendari. Bukan saja unik dari segi rasa tetapi justru cara
menyantap makanannya yang tidak sembarang yang membuat makanan ini istimewa.
Naaaahh, ini dia
Songgi
Songgi. Yup.
Songgi adalah makanan khas Kendari, yang terbuat dari sagu. Mungkin bagi saya
yang terbiasa makan nasi, makan Sagu yang kental dan lengket terasa cukup aneh.
Memang butuh sedikit perjuangan untuk memakannya, hehehe. Tidak sendiri, Songgi
bisa disantap bersama lauk lainnya. Bukan sembarang lauk. Biasanya orang
Kendari memadupadankan Songgi dengan sayur bening, kepala ikan palumara,
daging, ayam, kabengga, kambatu, ikan panggang dan ikan gabus. Cara memakan
Songgi pun sangat unik. Tidak sembarangan. Saya sempat bingung dengan beragam
jenis makanan yang tersaji diatas meja. Untunglah pelayan restorannya mengerti
sekali muka-muka bingung kami. Wajah-wajah kelaparan, walau didepan mata ada
setumpuk makanan namun tidak tahu harus berbuat apa. Hehehe ...
Dengan sigap sang
pelayan langsung ber”demo” didepan kami. Eiiit, bukan demo pake aksi
bakar-bakar ban, tapi demo “bagaimana cara makan Songgi yang baik dan tidak
kalap”. Hehehe ...
- Pertama, sebutir cabe rawit dipotong dan dihaluskan dengan sendok di atas piring masing-masing
- Kedua, baru giliran Songginya. Nah cara ngambil Songgi tidak sembarangan. Tidak pakai sendok, garpu apalagi sekop, karena setahu saya sekop biasanya buat nyeruk pasir bukan sagu. Hihihi ... Songgi diambil dengan menggunakan sumpit. Satu dikanan dan satu dikiri. Sumpit digerakan memutar sehingga Songgi tergulung oleh sumpit. Nahhh, kalau udah kayak gitu Songgi yang lengket bisa di ambil dari komunitasnya sedikit demi sedikit tanpa paksaan ... :)
- Nah giliran lauk pauk sebagai makanan pelengkapnyalah yang kemudian dimasukkan, seperti sayur bening, daging tawa oloho (tampilannya seperti sop), ayam dll
- Dan jangan lupa menambahkan sedikit perasan jeruk nipis. Emmmh, dijamin segerrr.
Setelah pelayan
restorannya selesai beraksi, akhirnya saya dan teman-teman mulai meracik
makanan kami sendiri di piring masing-masing. Dengan konsentrasi tingkat dewa
akhirnya dalam waktu kurang dari 5 menit saya pun selesai. Dan hasilnya .....
taraaaaa
Saya berhasil
meraciknya, temans ... hahaha (versi simpel).
Sumber gambar : Dokumen pribadi
thnkyou kak sudah cerita tentang songgi/sinonggi dari daerah saya. Kalau ke makassar bisa nyoba yg sejenis tapi beda penyajian, namanya Kapurung.