What The ... Ups!!!
.
"Geser dikit dong ..." Sebuah tepukan landing dengan sempurna di bahuku. Kaget luar biasa? sudah pasti itu. Seorang wanita tambun berisi tampak bersungut-sungut tepat di belakang ku. Rambutnya keriting gombak dikuncir. Wajahnya hitam legam. Bibirnya coklat kering menyisakan kulit-kulit yang siap mengelupas. Wanita keriting gombak itu laksana sengat mentari siang bolong 12 teng yang membakar batok kepala hingga ubun-ubun. Kering kerontang, gambaran yang tidak terlalu berlebihan. Tidak segar. Gerah, keringatan, bau itulah perasaan muncul saat kau menatap wajahnya. Deskripsi yang memang subjektif. Namun tidak dilandasi rasa antipati karena tanpa sebab ia menepuk bahuku. Kulirik ke arah bawah. Siapa tahu kakinya terinjak olehku. Tidak, tidak sama sekali. Kakinya menapak pada tempatnya. Kukitari pandangan , busway ini juga tak penuh-penuh amat. Cukup lapang. sebuah pertanyaan besar memenuhi otakku yang kecil. Apa pasal?
Apa harus balik mengomel. Rasanya tak perlu. Memperburuk citra pagi ini saja. Pandanganku beralih ke sosok yang ada disamping wanita aneh bin ajaib itu. Lelaki muda yang berperawakan rancak. Ia melirik kearahku. Ekspresi yang sama juga ditunjukkan oleh wajah lelaki muda itu. Ia tampak bingung.
Kenapa wanita itu memukulmu? Apa dia kerabatmu? Jika tidak kesalahan apa yang telah kau lakukan? Rasanya kalimat itu yang mungkin memenuhi benak lelaki rancak itu. aku menginsutkan badan jauh masuk ke dalam busway. Mencoba menghindar dari gerutuan wanita aneh itu. Dalam bayanganku, bila aku masih bertahan berdiri di dekat pintu keluar dan membelakangi wanita aneh itu akan terjadi hal yang aneh-aneh lagi. Apalagi saat bus gaban ini berbelok tubuhku sedikit terdorong oleh timpaan tubuh wanita keriting gombak itu. Ia sengaja melakukannnya. Urghhhh ... Sebel.
Sekian menit kemudian ...
"Ih nih cowok kok nyender-nyender sich?" Sekali lagi wanita itu mengomel sambil bersungut2. Mukanya yang kacau bertambah menyeramkan. Ada apa lagi? Kali ini ia tampak memasang muka masam ke arah lelaki muda yang berwajah rancak itu.
"Yeeee ... jangan ngomel2 dong mba ... Kalau mau lapang naik taksi sana!!" Tampak beberapa suara terdengar. Aku menghela napas panjang.
Halte Pecenongan ...
akhirnya wanita itu pun turun dari bis. Tampaknya tak cuma aku yang mengintai jejak langkah kepergian wanita keriting gombak itu. Para penumpang mulai berkomentar sinis. Komentar dengan satu tema.
"Sakit tuh orang"