Solo Ngangenin


.

Dari beberapa kota yang pernah saya kunjungi, Solo adalah salah satu kota yang menurut saya selalu ngangenin. Berada di Solo saya merasa nyaman, udaranya yang bersih, makanannya yang enak-enak, apalagi oleh-oleh batik yang bisa dengan puas saya pilih. Satu hal yang sebenarnya belum terwujud ketika saya pergi ke Solo adalah berkeliling kota Solo dengan menggunakan sepeda. Pernah saya menginap pada salah satu Hotel di Solo yang menyediakan fasilitas penyewaan sepeda. Biayanya juga tidak terlalu mahal, Rp 10.000 selama 1 jam pemakaian. Namun sayang disayang, saat itu tinggal 1 sepeda saja yang tersisa, dua sepeda lainnya sedang disewa oleh tamu hotel lainnya. Karena kami berdua, kami putuskan untuk tidak jadi melancong keliling Solo dengan sepeda. Mungkin lain waktu.

 Tengkleng Warung Ibu Diah

Emmm, bicara kuliner, saya termasuk tipe orang yang sedikit pilih-pilih makanan. Yaaa, mungkin karena bawaan dari lahir, sudah terbiasa dengan makanan yang pedas-pedas dan bersantan. Seringkali lidah ini menolak makanan-makanan manis, khas makanan Jawa. Tapi, tidak saat saya di Solo. Memang awalnya saya sempet khawatir, ketika di Solo hanya akan bertemu dengan makanan-makanan manis sejenis gudeg dkk, tapi tidak. Justru banyak pilihan makanan enak yang bisa saya temui di Solo. Salah satunya adalah Tengkleng. Ini adalah sejenis sop daging yang gurih khas Solo. Sebenarnya saya tidak terlalu  tahu apakah Tengkleng makanan asli dari Solo atau justru dari daerah lain. Salah satu rumah makan yang selalu saya kunjungi untuk sekedar menikmati Tengkleng adalah warung makan ibu Diah. Wah, wah, penyajian Tengkleng panas-panas dengan daging yang melimpah, sungguh menggugah selera. Pada rumah makan ini, bisa dipilih apakah mau memesan Tengkleng daging sapi atau kambing. Tergantung selera. Selain tengkleng di warung makan ini juga disediakan menu lain seperti sate dan gulai. Dagingnya yang empuk dan gurih, benar-benar memuaskan selera makan saya. Warung makan ibu Diah ini berada di jalan Tanjung Anom Solo.

Selain Tengkleng, makanan Solo yang bikin saya kangen adalah bebek goreng di Warung makan bebek slamet. Walaupun warung makan ini sudah buka cabang di JAkarta, namun saya tetap prefer Bebek yang ada di Solo. Entahlah, rasanya beda, mungkin lebih karena suasana Solo yang tenang yang tidak saya dapat saat di JAkarta.  Emmmm.... Selain Tengkleng dan bebek, saya juga suka dengan makanan-makanan yang dijajakan di sekitaran jalan Slamet Riyadi, depan BTC (Beteng Trade Centre). Tempat makan ini hanya buka pada malam hari saja, mulai buka jam 7. Siang harinya jalanan dibuka untuk umum dan malamnya ditutup dan berubah fungsi menjadi tempat makan. Ada banyak pilihan makanan disini. Ada sate, soto, sop, bakso dan makanan-makanan lainnya. Yang menarik adalah, selain menyajikan makanan yang bervariasi, bersih, tempat ini juga memanjakan para pengunjungnya dengan hiburan musik dan lagu. live, penyanyi dengan organ tunggal, dimana lagu yang akan dinyanyikan juga boleh direkues oleh para pengunjung. Wah ... wah ... wah ..  lumayan kan, sembari makan dihibur sama tembang-tembang kenangan yang menyentuh jiwa, hehehe.

Satu lagi makanan yang perlu dicoba di Solo ini, gudeg ceker Bu Kasno. Walaupun saya tidak terlalu suka dengan gudeg, tapi sungguh saya penasaran sekali untuk bisa datang dan menikmati gudeg ceker bu Kasno. Setiap ke Solo, saya selalu gagal makan di tempat ini, alasanannya karena warung makan ini mulai buka tengah malam.

Untuk soal makanan memang solo tidak kalah dengan batiknya. Seperti halnya dengan kotanya, makanan-makanan yang ada di Solo juga selalu ngangenin.

Yuk, ke Solo .... :)








Sumber gambar : dokumen pribadi