PAYPHONE


.

Selalu suka dengan lagu inih .... :)



Yukk, dengerin ... cekidotttt

Sumber video : www. youtube.com

Quote, September 30th


.

Wanita-wanita yang keji 

adalah untuk laki-laki yang keji, 

dan

laki-laki yang keji adalah untuk

wanita-wanita yang keji (pula),
 
dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk 

laki-laki yang baik 

dan 

laki-laki yang baik adalah untuk

wanita-wanita yang baik (pula) ...


QS An Nur Ayat 26



Perbaiki diri, dan percayalah ! Karena ini janji Tuhan ...



Sumber gambar : google

MERACIK SONGGI


.

Ini adalah kali pertama saya datang ke Kendari. Kendari merupakan salah satu propinsi yang berada di pulau Sulawesi bagian tenggara. Untuk mencapai kota Kendari dari Jakarta terlebih dahulu pesawat yang saya tumpangi transit sekitar 30 menit di Bandar udara Sultan Hasanuddin Makassar, kemudian baru penerbangan dilanjutkan ke Kendari yang memakan waktu 30-45 menit saja.


Teluk Kendari

Udara di Kendari terasa cukup panas. Mataharinya terik dan menyengat. Emmm, tapi bagi saya itu bukanlah sebuah masalah. Karena banyak hal menarik yang saya temukan di Kota ini. Salah satunya adalah makanannya ... Nah kali ini saya akan ceritakan makanan khas dari kota Kendari. Bukan saja unik dari segi rasa tetapi justru cara menyantap makanannya yang tidak sembarang yang membuat makanan ini istimewa. Naaaahh, ini dia


Songgi

Songgi. Yup. Songgi adalah makanan khas Kendari, yang terbuat dari sagu. Mungkin bagi saya yang terbiasa makan nasi, makan Sagu yang kental dan lengket terasa cukup aneh. Memang butuh sedikit perjuangan untuk memakannya, hehehe. Tidak sendiri, Songgi bisa disantap bersama lauk lainnya. Bukan sembarang lauk. Biasanya orang Kendari memadupadankan Songgi dengan sayur bening, kepala ikan palumara, daging, ayam, kabengga, kambatu, ikan panggang dan ikan gabus. Cara memakan Songgi pun sangat unik. Tidak sembarangan. Saya sempat bingung dengan beragam jenis makanan yang tersaji diatas meja. Untunglah pelayan restorannya mengerti sekali muka-muka bingung kami. Wajah-wajah kelaparan, walau didepan mata ada setumpuk makanan namun tidak tahu harus berbuat apa. Hehehe ...

Dengan sigap sang pelayan langsung ber”demo” didepan kami. Eiiit, bukan demo pake aksi bakar-bakar ban, tapi demo “bagaimana cara makan Songgi yang baik dan tidak kalap”. Hehehe ... 
  • Pertama, sebutir cabe rawit dipotong dan dihaluskan dengan sendok di atas piring masing-masing
  • Kedua, baru giliran Songginya. Nah cara ngambil Songgi tidak sembarangan. Tidak pakai sendok, garpu apalagi sekop, karena setahu saya sekop biasanya buat nyeruk pasir bukan sagu. Hihihi ... Songgi diambil dengan menggunakan sumpit. Satu dikanan dan satu dikiri. Sumpit digerakan memutar sehingga Songgi tergulung oleh sumpit. Nahhh, kalau udah kayak gitu Songgi yang lengket bisa di ambil dari komunitasnya sedikit demi sedikit tanpa paksaan ... :)
  • Nah giliran lauk pauk sebagai makanan pelengkapnyalah yang kemudian dimasukkan, seperti sayur bening, daging tawa oloho (tampilannya seperti sop), ayam dll
  • Dan jangan lupa menambahkan sedikit perasan jeruk nipis. Emmmh, dijamin segerrr.
Setelah pelayan restorannya selesai beraksi, akhirnya saya dan teman-teman mulai meracik makanan kami sendiri di piring masing-masing. Dengan konsentrasi tingkat dewa akhirnya dalam waktu kurang dari 5 menit saya pun selesai. Dan hasilnya ..... taraaaaa



Saya berhasil meraciknya, temans ... hahaha (versi simpel).


Sumber gambar : Dokumen pribadi

Quote, September 20th


.

Dan apabila hambaKu bertanya tentang Aku, maka 

jawablah bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan doa orang-

orang yang berdoa kepadaKu  ... 

“(QS. Al Baqarah 186)



let's pray 



Sumber gambar : google

Mba Hangernya Mana?


.



Sedikit sensi kalau dengar kata hanger. Huhuhu, begini ceritanya, waktu itu tahun 2012 bertepatan dengan bulan puasa, saya bersama seorang teman pergi ke Bandung dalam rangka tugas kantor. Kebiasaan buruk saya kumat, untuk perjalanan yang tidak terlalu jauh dari Jakarta, seperti Bandung, saya sering acuh dan ga terlalu banyak prepare. Bandung ini, dekat kok.

Saya dan teman saya putuskan menginap di hotel X, ini kali pertama saya menginap disana. hotel tersebut dekat dengan travel yang kami tumpangi dari jakarta.  Tinggal jalan dikiiit, nyampe deh J. Karena teman saya masih ada jadwal kuliah, makanya kami ga berangkat bareng. Kuliahnya baru selesai jam 9 malam, jadi ia berangkat dari jakarta dengan menggunakan travel kira-kira jam 10an. Sedangkan saya memilih berangkat sore, jam 3an, niatnya biar sampai di Bandung sebelum Magrib, jadi bisa buka puasa disana sekalian. Yup, akhirnya saya nyampe juga di Bandung sebelum Magrib, 5 atau 10 menit menjelang azan.

Eiiit, untuk pertama kalinya dalam sejarah perjalanan yang saya alami, di hotel ini saya sadar kalau saya sedikit pikun. Hehehe, sedikit loh. Bagaimana tidak, pas mau check in hotel, pas mba resepsionisnya minta KTP, pas pula Kartu itu raib entah kemana. saya mulai kasak kusuk buka tutup dompet. Nervous dikit, habis takut dicurigain macam-macam sama mba nya. Saya baru ingat, KTP itu tertinggal di dalam tas ransel yang saya bawa waktu ke Yogya dalam perjalanan beberapa hari yang lalu. Haduuuh, ga mungkin saya harus menunggu teman saya datang, masih lama, mungkin saja tengah malam nanti ia baru sampai. Untunglah mba resepsionisnya percaya dengan alasan saya. Tidak ada KTP akhirnya saya pakai kartu pegawai, hehehe.

Selesai dengan KTP, saya dimintai uang penginapan. Oh Tuhan, masalah lagi, karena sebelumnya teman saya bilang pembayaran akan lewat kartu kredit dia saja. Tapi saat ini dia ga disini, saya telepon ga diangkat. Emmm, saya berpikir keras, bagaimana saya bisa seceroboh ini, lupa bawa KTP sekarang juga hanya bawa atm yang isinya ala kadarnya saja. Alhamdulillah Tuhan masih sayang sama orang sabar seperti saya, hehehe, ada uang cash di dompet kira-kira 300 ribuan, sebagai DP awal penginapan. Done!

Setelah dikasih kunci, saya langsung “terbang” ke kamar. Haaahhh, melelahkan dan memalukan. Rasa-rasanya mba resepsionis itu hapal betul wajah saya. Wajah-wajah ceroboh yang patut dikasihani. Pas mau menghempaskan badan ke kasur, eiiit, saya lupa kalau kuitansi DP uang yang saya kasih belum dibalikin ke saya. Haduuuh, gimana mau ngambil balik uangnya coba, kalau bukti kuintansinya ga ada. Akhirnya saya bergegas menelepon resepsionisnya. Untunglah mereka ingat dan langsung diantar ke kamar. Tepat jam setengah satu malam, teman saya sampai di hotel. Syukurlah, sedikit khawatir dengan keputusan dia yang berangkat malam-malam ke Bandung sendirian. Saking khawatirnya saya sampai tertidur pulas ... eh salah ya. Hehehe

Pas sahur, saya terpaksa jalan sendirian ke restoran hotel, berhubung sang teman tercinta tidak puasa. Dekat lobi sebelah kanan, begitu info mba resepsionis tadi sore. Tapi kenyataan yang saya jumpai berbeda, lobi sebelah kanan memang ada restorannya, ada meja dan kursi makan, tapiiii gelap sodara-sodara, tak setitik cahaya pun yang mampu menembusnya, haiiiiaaa ... L. Saya bingung. Saking bingungnya sebuah pertanyaan besar muncul di kepala saya, Thomas Alfa Edison itu jomblo apa bukan yah? Soalnya keseringan ngutak ngatik lampu daripada ngeceng di mall, laaah, ... hehehe. Untung lagi ada tamu lain yang seperti saya. Ditengah kebingungan, datanglah pahlawan kami, mas resepsionis dengan seragam kebesarannya, tanpa babibu, dengan tatapan nanar ia langsung mengarahkan telunjuknya lurus, kami manut aja. Dan benar adanya, ternyata misteri restoran yang hilang itu berhasil dipecahkan. Ternyata resto yang digunakan adalah resto hotel sebelah yang masih satu group dengan hotel yang saya tempati. Huuuuuuhhh ....

Saya dan teman saya menginap dua malam di sana. Alhamdulillah pekerjaan kami di Bandung, bertemu dengan orang-orang ITB berjalan dengan lancar. Pas mau pulang, saya dan teman saya kembali pulang sendiri-sendiri. Ia memilih balik ke Jakarta naik travel jam 5 pagi. Kalau dipikir-pikir memang aneh, mulai dari awal dia sampai di Bandung tengah malam dan balik ke Jakarta jam 5 pagi, saya mulai merinding dan bertanya-tanya, jangan-jangan dia ada hubungan kekeluargaan sama Edward Cullen, sama-sama takut matahari  ... ehmmmm

Kembali, tinggalah saya sendiri. Saya memilih pulang jam 7 pagi. Dengan semangat 45 saya langsung menuju meja resepsionis buat check out dsbnya. Wajah mba resepsionis terlihat senang, mungkin ia lega akhirnya saya keluar juga dari hotelnya. Hehehe ... DP yang pernah saya serahkan, saya terima kembali. Done!

Sesampai di travel saya langsung duduk manis dideretan bangku paling belakang. Ada dua mba-mba cantik  yang duduk di samping kanan saya. Setelah berbalas senyum seperlunya, akhirnya saya tertidur dengan khidmat. Alhamdulillah semua selesai, pekerjaan dan peristiwa di hotel yang mengharu biru, tamat juga.

15 menitan kemudian, tiba-tiba HP saya berbunyi, nomor yang tak dikenal, kode wilayah jelas-jelas punya Bandung. Saya angkat ....

Ya, hallo ...
Dengan ibu ades (suara di seberang sana)
Yup dengan saya sendiri
Maaf ibu, kami dari hotel X mau konfirmasi (suara di seberang sana)
Iya, ada apa yah mba?
Setelah kita check kamar ibu tadi, kok ada barang kita yang tidak ditemukan ya ... (suara di seberang sana)
Hah kok bisa?
Barang apa ya mba?
Satu buah Hanger .... (suara di seberang sana)

Waduuh, saya langsung panik, saking paniknya saya kembali tertidur pulas. Damn .... :(


Keterangan :
Hanger = gantungan baju

sumber gambar: www.google.com

Surrender


.

 give up the fight, i surrender ......





just enjoy it ...



Sumber video : www.youtube.com

Jodoh Itu Mutlak Rahasia Allah


.

 
Sumber gambar : Google
Ada yang sudah dekat tiba-tiba menjauh.
Ada yang jauh tiba-tiba mendekat.

Ada yang sudah sayang tiba-tiba
membenci.
Ada yang belum kenal tiba-tiba menyayangi.

Ada yang sudah direncanakan
tanggal nikahnya tiba-tiba berantakan.
Ada yang tidak direncanakan tiba-
tiba datang mengajak nikah.

Ada yang sudah dijodohkan tiba-
tiba dibatalkan.
Ada yang tidak dikenal sebelumnya
tiba-tiba menjadi jodohnya.

Itulah rahasia JODOH..

Hanya Dia yang tahu kapan kita berjodoh.
Hanya Dia yang tahu dengan siapa
kita akan berjodoh.
Hanya Dia yang tahu dengan cara
apa kita bertemu jodoh.

Tugas kita adalah berusaha
dengan cara yang baik.
Tugas kita adalah berusaha
dengan menjadi baik.
Tugas kita adalah menerima
apapun keputusan terbaik menurut Allah.

Dan satu hal jangan kita abaikan.
Jangan pernah merasa lelah
meminta dan terus meminta
melalui DOA kepada-Nya.

Semoga Allah melancarkan dan meridhai serta membukakan pintu jodoh bagi siapa saja yang belum punya jodoh.
Berdoalah kepada Allah, hanya Allah-lah yang dapat memberikan semua hajat apa yang kita inginkan, termasuk dalam urusan jodoh.
Dan juga yang belum punya anak keturunan segera mendapatkan anak keturunan.
Serta yang lagi pengen usahanya meningkat, tanpa hutang yang menumpuk, dipermudahkan, dan diperlancarkan oleh Allah.

Semoga Allah mengabulkan doa kita semua. Aamiin...
Sumber Kutipan : FB Ust. Yusuf Manshur