Shield of Straw


.

Shield of Straw. Emmm, satu lagi film Jepang non romantik alias bukan film yang penuh oleh kisah cinta-cinta an ala korea yang mengharu biru, yang saya rekomendasikan wajib untuk ditonton. Sebenarnya tahu dan nonton film ini ga sengaja sih. Lagi di pesawat menuju Makassar, awalnya saya prepare buat nonton film korea yang berjudul The Miracle in the cell No. 7 yang direkomendasikan teman saya. Pas udah mulai take off pesawat, mulai gatal nih jari buat searching film korea yang dimaksud, ealaahh, ternyata film tersebut udah ga ada lagi, karena udah awal bulan, jadi film-film barulah yang diputar. Gimana lagi, akhirnya saya mulai hunting, kira-kira film mana yang bagus dan layak tonton untuk "anak" seusia saya, hehehe. Ada beberapa film holywood, satu film bolywood (Barfi) dan sudah pernah saya tonton, sisanya tinggal satu film korea, dua film china dan satu film Jepang. Dari gambarnya tak satu pun sebenarnya yang menarik perhatian. Yang korea sepertinya standar, kisah cinta, waduh engga dulu deh, lagi capek sama yang mengharu biru kelabu. 

Maka alhasil, saya menjentikkan jari ke Film Shield of Straw. Sebenarnya cukup aneh saja kalau saya memilih film ini, gambarnya depannya adalah seorang laki-laki dan perempuan berseragam jas lengkap rapi jali, berdiri saling membelakangi dan memegang pistol. Sejak kapan saya suka film ginian?! Tapi yang bikin penasaran adalah dibelakang mereka ada magnet kuat yang menarik saya, wajah salah satu aktor favorit saya Tatsuya Fujiwara, the best actor yang berani menantang arus dalam beberapa filmnya. Bagi saya,  Ia berani menjadi antagonis. Justru dari peran antagonisnya itulah ia disukai. Aktingnya total, tak takut jelek, tak takut dibenci fans. Begitulah.

Shield of Straw bercerita tentang perburuan seorang pembunuh yang paling dicari seantero Jepang. Bukan karena ia telah membunuh 7 nyawa saja yang menjadikan sang pembunuh bertitle "wanted" tapi karena salah satu korbannya adalah seorang cucu politikus dan konglomerat di Jepang, daaann tentunya kakek konglomerat ini tidak tinggal diam saja melihat cucu kesayangan dibunuh secara sadis, ia dendam kepada sang pembunuh. Karena itulah ia mengadakan sayembara bagi siapa saja yang berhasil membunuh sang pembunuh cucunya hidup atau mati akan mendapatkan uang sebesar 10 juta dolar. Lah, siapa yang tidak tertarik, coba?!



Sang pembunuh sadis bernama Kiyomaru diperankan oleh Tatsuya Fujiwara. Sumpah, aktingnya keren. Ia pintar mengaduk-aduk emosi, begitu licik, kadang polos dan patut dikasihani, namun kadang menjengkelkan dan memuakkan. Hebaaatttt ...Singkat cerita, Kiyomaru menyerahkan diri ke Polisi karena takut, sejak sayembara atas dirinya bergulir semua orang berlomba-lomba ingin membunuhnya. ia merasa tidak ada yang bisa dipercaya, sekalipun temannya. Nah disinilah cerita baru dimulai, 5 polisi terpilih ditugaskan untuk mengawal Kiyomaru pindah dari Fukuoka ke Tokyo untuk diadili. Perjalanan mengantar pembunuh sadis ini dari Fukuoka ke Tokyo bukan perkara gampang. Banyak rintangan. Bagaimana tidak, setiap orang berlomba-lomba untuk membunuh Kiyomaru. Tidak saja karena ingin mendapatkan hadiah sayembara, namun ada juga yang ingin membunuhnya dilatarbelakangi dendam, karena anggota keluarga mereka yang menjadi korban kekejian Kiyomaru. Konflik cerita semakin meningkat, ketika 5 anggota polisi yang ditugaskan pun diliputi rasa tidak percaya satu sama lain. 

Karena keberadaan Kiyomaru yang selalu terpantau oleh Kakek konglomerat tersebut, maka polisi-polisi itu merasa ada yang berkhianat. Sayangnya banyak korban yang berjatuhan hanya demi menjaga Kiyomaru. Perjalanan menuju Tokyo ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari pengawalan ketat dari kepolisian, naik kereta, menumpang mobil curian, hingga berjalan kaki. sepanjang perjalanan mulailah terkuak siapa sebenarnya yang telah berkhianat. Walaupun akhir dari cerita ini bisa ditebak. Namun film ini sangat recommended, setiap adegan yang disuguhkan seolah rangkaian ketegangan yang tak putus-putus. sekali lagi hebat, baik untuk sang sutradara apalagi para pemainnya. 

Tatsuya Fujiwara, top abisss !!!

Sumber gambar : google