Suami-Suami Takut Istri


.

"Kalo udah maghrib matiin tv aja." Biasanya ibu protes (dengan santun) kalo maghrib2 tv masih menyala. Pasalnya seusai shalat biasanya beliau memilih membaca Al Qur'an (mengaji). Kira-kira setengah sampai satu jam an sampe waktu isya datang. Takut keganggu suara tv, tentunya kami yang ga ikut ngaji juga ga enak.
Memang tidak ada aturan baku kalau pas maghrib tv harus mati. Bagi yang ga lagi shalat atau dapat halangan sah2 aja klo nngisi waktu dengan nonton tv. Ibu juga sebenarnya no prolemo banget sama tv nyala atau tidak, toh ibadah jalan terus. Namun yang 'sedikit' mengganggu adalah ketika channel tv sedang on dan menayangkan sitkom SSTI ini.
"Sinetron apaan nih?" awalnya cuma pertanyaan itu yang mengalir dari mulut ibu.
"Acara kayak gini ditonton, ga mendidik." Lama-lama kritikan bahkan sebentuk perintah agar kami tidak pernah lagi menonton sitkom yang satu ini.
Pernah saya menonton satu episode penuh, cuma pengen tau apa sih yang buat ibu greget pengen tvdimatiin klo ada tayangn ini. Setelah saya tonton ada beberapa bahkan klo tidak dibilang terlalu berlebihan 'banyak sekali' hal yang kurang pantas dan tidak sesuai dengan norma yang ada. Misalnya :
1. Para istri dengan angkuhnya main perintah sana sini sama suaminya, dengan kata2 dan cara yang kasar pula. Bahkan ada yang memperlakukan suaminya layaknya seperti seorang pembantu. Buruk sekali, cerminan istri2 durhaka. Inikah tayangan yang mendidik? Mendidik para istri untuk berani berlaku tidak sopan dan petantang petenteng sama suami.
2. Dalam adegan pernah sang istri bentak2 suaminya didepan anaknya, dimana notabene anak itu masih ingusan. Parahnya sang anak malah juga ikut2an aksi sang ibu dengan membentak2 sang ayah bahkan mengancam segala. Parah kan??? Sekarang malah anaknya yang diajar durhaka sama orang tua.
3. Dari dialog pun sebenarnya, sitkom ini sangat tidak pantas untuk ditonton oleh semua kalangan terutama anak-anak.
4. Sayangnya dari beberapa tokoh yang dihadirkan dalam sitkom ini, tak satupun yang jadi penetralisir. Dalam arti tidak ada satu pun yang bisa menjadi contoh teladan bagi keluarga yang lain. Hampir semua tokoh punya watak yang negatif.
5. Akhirnya tidak ada sedikitpun pembelajaran atau pun manfaat yang bisa diambil dari sitkom ini. Mungkin bagi sebagian orang, SSTI cuma sebuah lawakan yang menghibur. Tapi tidak dipungkiri sebuah tayangan sedikit banyak mempengaruhi diri kita.

Syukurlah saya mempunyai seorang ibu yang masih sangat sensitif dengan hal-hal yang merusak moral dan norma. Entah diluar sana, mereka punya pendapat yang sama atau tidak? Wallahualam ....

  1. Postingan yang bermanfaat, Saya juga memiliki pandangan yang sama dengan anda, ya ini adalah acara yg terkutuk dan tak berguna.Saya heran kenapa sinetron seperti ini tidak diboikot oleh rakyat indonesia. pencipta sinetron inipun juga boleh saya katakan sangat Bodoh