Quote, August 28th


.


Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.

 (QS:Al Insyirah 5-6)


So, jangan bersedih ....

 happy ajalaaah ...

Solo Ngangenin


.

Dari beberapa kota yang pernah saya kunjungi, Solo adalah salah satu kota yang menurut saya selalu ngangenin. Berada di Solo saya merasa nyaman, udaranya yang bersih, makanannya yang enak-enak, apalagi oleh-oleh batik yang bisa dengan puas saya pilih. Satu hal yang sebenarnya belum terwujud ketika saya pergi ke Solo adalah berkeliling kota Solo dengan menggunakan sepeda. Pernah saya menginap pada salah satu Hotel di Solo yang menyediakan fasilitas penyewaan sepeda. Biayanya juga tidak terlalu mahal, Rp 10.000 selama 1 jam pemakaian. Namun sayang disayang, saat itu tinggal 1 sepeda saja yang tersisa, dua sepeda lainnya sedang disewa oleh tamu hotel lainnya. Karena kami berdua, kami putuskan untuk tidak jadi melancong keliling Solo dengan sepeda. Mungkin lain waktu.

 Tengkleng Warung Ibu Diah

Emmm, bicara kuliner, saya termasuk tipe orang yang sedikit pilih-pilih makanan. Yaaa, mungkin karena bawaan dari lahir, sudah terbiasa dengan makanan yang pedas-pedas dan bersantan. Seringkali lidah ini menolak makanan-makanan manis, khas makanan Jawa. Tapi, tidak saat saya di Solo. Memang awalnya saya sempet khawatir, ketika di Solo hanya akan bertemu dengan makanan-makanan manis sejenis gudeg dkk, tapi tidak. Justru banyak pilihan makanan enak yang bisa saya temui di Solo. Salah satunya adalah Tengkleng. Ini adalah sejenis sop daging yang gurih khas Solo. Sebenarnya saya tidak terlalu  tahu apakah Tengkleng makanan asli dari Solo atau justru dari daerah lain. Salah satu rumah makan yang selalu saya kunjungi untuk sekedar menikmati Tengkleng adalah warung makan ibu Diah. Wah, wah, penyajian Tengkleng panas-panas dengan daging yang melimpah, sungguh menggugah selera. Pada rumah makan ini, bisa dipilih apakah mau memesan Tengkleng daging sapi atau kambing. Tergantung selera. Selain tengkleng di warung makan ini juga disediakan menu lain seperti sate dan gulai. Dagingnya yang empuk dan gurih, benar-benar memuaskan selera makan saya. Warung makan ibu Diah ini berada di jalan Tanjung Anom Solo.

Selain Tengkleng, makanan Solo yang bikin saya kangen adalah bebek goreng di Warung makan bebek slamet. Walaupun warung makan ini sudah buka cabang di JAkarta, namun saya tetap prefer Bebek yang ada di Solo. Entahlah, rasanya beda, mungkin lebih karena suasana Solo yang tenang yang tidak saya dapat saat di JAkarta.  Emmmm.... Selain Tengkleng dan bebek, saya juga suka dengan makanan-makanan yang dijajakan di sekitaran jalan Slamet Riyadi, depan BTC (Beteng Trade Centre). Tempat makan ini hanya buka pada malam hari saja, mulai buka jam 7. Siang harinya jalanan dibuka untuk umum dan malamnya ditutup dan berubah fungsi menjadi tempat makan. Ada banyak pilihan makanan disini. Ada sate, soto, sop, bakso dan makanan-makanan lainnya. Yang menarik adalah, selain menyajikan makanan yang bervariasi, bersih, tempat ini juga memanjakan para pengunjungnya dengan hiburan musik dan lagu. live, penyanyi dengan organ tunggal, dimana lagu yang akan dinyanyikan juga boleh direkues oleh para pengunjung. Wah ... wah ... wah ..  lumayan kan, sembari makan dihibur sama tembang-tembang kenangan yang menyentuh jiwa, hehehe.

Satu lagi makanan yang perlu dicoba di Solo ini, gudeg ceker Bu Kasno. Walaupun saya tidak terlalu suka dengan gudeg, tapi sungguh saya penasaran sekali untuk bisa datang dan menikmati gudeg ceker bu Kasno. Setiap ke Solo, saya selalu gagal makan di tempat ini, alasanannya karena warung makan ini mulai buka tengah malam.

Untuk soal makanan memang solo tidak kalah dengan batiknya. Seperti halnya dengan kotanya, makanan-makanan yang ada di Solo juga selalu ngangenin.

Yuk, ke Solo .... :)








Sumber gambar : dokumen pribadi

Kesempatan Hidup Kedua


.




Degup jantungku bertubi-tubi menyentak bilik-bilik pada rongga dadaku, lidahku kelu, tak satupun kata yang bisa kueja dengan benar. Seharusnya rangkaian doa panjang lah yang bisa kudengungkan di saat seperti ini. Bahkan sebuah surat yang biasa kubaca berulang-ulang paling tidak 17 kali atau lebih sehari semalam pun ayat-ayatnya berhamburan tak jelas di bibirku. Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Allahu Akbar ... Seperti inikah akhir kisahku tertulis dalam catatan lauhul mahfuzMu? Ya Allah, gemetar mataku menutup, berharap semua hanya mimpi. Tapi ini nyata, Ya Allah, mungkin saja saat ini salah satu Malaikatmu ada diantara kami, Izroil, Allahu Akbar, dari ratusan nyawa ini siapa yang akan disapa olehnya? aku menggigil. Aku takut ...

Tiba-tiba aku ingat ibu, bapak, dan dosaku ...

Awal Juli 2013. Sebuah tugas dadakan mengharuskan saya untuk terbang ke Makassar, tiga hari, kamis hingga sabtu. Dadakan karena perintah untuk pergi kesana baru saya dapat pada hari rabu, yup satu hari sebelum keberangkatan. Karena penting, ga bisa ditunda lain waktu, adalah akhirnya saya buru-buru berburu tiket pesawat dan hotel. Tiket garuda full, akhirnya saya dan teman-teman memilih untuk menggunakan pesawat lain. Ada 6 (enam) orang yang berangkat. Kami sepakat untuk naik pesawat jam 5 sore. Pada hari H, pesawat yang kami tumpangi baru berangkat jam 6 lewat, dua kali delay.

Saat take off, hujan mulai turun, rintik kecil-kecil, terlihat sapuan tetesnya yang tersangkut tipis di permukaan jendela pesawat. Sesekali kilat menyilaukan, langit terang sebentar, sepersekian detik, dan kembali menyisakan gelap yang pekat. Kira-kira 15 menit setelah take off, pesawat sedikit bergetar, saya tak terlalu ambil pusing, hal yang biasa terjadi.  Cuaca memang tak baik, mungkin saja karena hujan atau karena gesekan pesawat dengan awan yang cukup tebal. Namun getaran pada badan pesawat tak juga berhenti. Sudah hampir 5 menit, tak hanya itu, getarannya mulai terasa kencang. Tubuh saya terdorong kekiri dan kekanan. Getarnya semakin kuat dan tak wajar. Angin seolah-olah mempermainkan badan pesawat. Saya bertumpu, memegang kuat kursi yang berada tepat didepan saya. Bibir saya tak berheni-henti melafazkan tasbih, tahlil, salawat, apa saja. Saya ingat dosa.

tak sekedar bergetar, badan pesawat berkali-kali terguncang. Tubuh saya terlonjak kuat ke atas, dan kembali terhuyung ke kiri dan ke kanan. Begitu menakutkan. Pikiran dan perasaan saya mulai tak karuan. Jujur saat itu saya merasa takut sekali akan mati. Saya ga siap, saya ga mau mati seperti ini. YA Allah, saya ingin pulang saja, bertemu dengan orang tua saya, mencium dan memeluk mereka, meminta ampun dan maaf kepada mereka. Berangkai doa dan harapan saya panjatkan saat itu kepada Allah. Berharap guncangan pada pesawat yang kami tumpangi segera berhenti. Namun di tengah doa saya, tiba-tiba saya merasakan sesuatu hal yang sangat mengerikan, pesawat jatuh kira-kira setengah hingga satu meter ke bawah. Hampir seluruh penumpang berteriak. Keadaan semakin tegang. Dari arah belakang samar-samar saya mendengar suara isakan tangis. Ini memang bukan main-main, siapa yang tidak was-was dan takut dibuatnya. Saat ini kami sedang berada di atas udara dengan ketinggan ribuan kaki dari daratan. Bila pesawat ini jatuh mungkin saja di bawah sana bukan daratan yang akan kami jumpai, mungkin saja lautan, atau tempat-tempat yang tak pernah terjamah oleh manusia.

Saya merinding, disamping saya duduk seorang lelaki setengah baya. Saya tebak umurnya sudah 60 tahunan lebih, wajahnya terlihat serius, kedua bola matanya mengatup, kedua tangannya terangkat, beliau sedang khusuk berdoa. Melihat itu saya semakin kelu, seharusnya saya melakukan hal yang sama. Namun tangan saya tak sedikitpun mampu digerakkan, lemah. Saya berdoa dalam hati, sekhusuk-khusuknya ...

Perjalanan ke Makassar yang biasanya ditempuh dalam waktu hampir 2 jam itu terasa begitu lama bagi saya, mungkin begitu pula yang dirasakan oleh penumpang lainnya. Sepanjang perjalanan getar pada pesawat masih sering terjadi, walau tidak separah sebelumnya. tasbih, tahlil, takbir, solawat, dan surat-surat AlQuran tak putus-putusnya saya lafazkan. Berharap kami segera sampai di Makassar dengan selamat.

Tepat jam sepuluh (kurang lebih) waktu Indonesia Tengah (WITA) akhirnya pesawat kami mendarat juga di Bandara Hasanuddin Makassar dengan selamat. Tak henti-hentinya saya mengucap syukur kepada Allah SWT. Sungguh Ia Maha Penyayang. Hidup saya saat ini, bagi saya adalah hadiah tak terhingga dari Allah, kesempatan kedua yang tak boleh disia-siakan.

Sesungguhnya yang paling dekat dengan manusia itu adalah kematian ...
Kullunafsin dzaiqatul maut, setiap yang bernyawa pasti akan mati ...

Sumber gambar : google

Duka dan Doa Untuk Mesir


.

Berduka dan berdoa untuk Mesir, 

Berikut kutipan yang saya copi dari FB Ustadz Felix Siauw

Innalillahi wa inna ilaihi raji'uun | sekali lagi, semoga Allah memberi kesabaran bagi syahid-syahidah di bumi Mesir

"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya" (QS 3:54)
"Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya" (QS 8:30)

Banyak anggota Ikhwan berpulang pada Allah dengan MENUTUP MATA | agar kita semua dapat MEMBUKA MATA atas kedzaliman yang nyata

Kalau nggak mau ikut mikir soal Mesir, minimal jangan ikutan nyinyir | Muslim itu satu badan, satu luka yang lain merasakan


-----------------------------------------------------------------------
Dialog 

A : Mengapa harus pusing-pusing ngurusin negara orang, liat tuh negara sendiri, kemiskinan, kelaparan, korupsi, pembunuhan merajalela dimana-mana. Jangan sok-sok perhatian sama negara yang letaknya saja kau tak tahu dimana. Sudahlah, urusin aja dulu negara sendiri ....*sinis

B : Ya, kau benar, begitu banyak masalah di negeri ini. Oleh karena itu, mari duduk disampingku, sama-sama kita mengangkat tangan, memohon kepadaNya. Berdoa. Memohon yang terbaik kepada yang Maha mengabulkan segala permintaan dan harapan. Mintalah apa saja, mintalah kebaikan, untuk dirimu, untuk orang tuamu, untuk negeri ini, untuk Mesir, untuk Yaman, untuk suriah, untuk Afganistan, untuk Irak, untuk Palestina, dan untuk seluruh umat muslim di dunia ini. 

Tak ada yang menyuruhmu mengangkat senjata, cukup berdoa. Apa salahnya ...

Kalau nggak mau ikut mikir soal Mesir, minimal jangan ikutan nyinyir | Muslim itu satu badan, satu luka yang lain merasakan (felix siauw)

Salam

Shield of Straw


.

Shield of Straw. Emmm, satu lagi film Jepang non romantik alias bukan film yang penuh oleh kisah cinta-cinta an ala korea yang mengharu biru, yang saya rekomendasikan wajib untuk ditonton. Sebenarnya tahu dan nonton film ini ga sengaja sih. Lagi di pesawat menuju Makassar, awalnya saya prepare buat nonton film korea yang berjudul The Miracle in the cell No. 7 yang direkomendasikan teman saya. Pas udah mulai take off pesawat, mulai gatal nih jari buat searching film korea yang dimaksud, ealaahh, ternyata film tersebut udah ga ada lagi, karena udah awal bulan, jadi film-film barulah yang diputar. Gimana lagi, akhirnya saya mulai hunting, kira-kira film mana yang bagus dan layak tonton untuk "anak" seusia saya, hehehe. Ada beberapa film holywood, satu film bolywood (Barfi) dan sudah pernah saya tonton, sisanya tinggal satu film korea, dua film china dan satu film Jepang. Dari gambarnya tak satu pun sebenarnya yang menarik perhatian. Yang korea sepertinya standar, kisah cinta, waduh engga dulu deh, lagi capek sama yang mengharu biru kelabu. 

Maka alhasil, saya menjentikkan jari ke Film Shield of Straw. Sebenarnya cukup aneh saja kalau saya memilih film ini, gambarnya depannya adalah seorang laki-laki dan perempuan berseragam jas lengkap rapi jali, berdiri saling membelakangi dan memegang pistol. Sejak kapan saya suka film ginian?! Tapi yang bikin penasaran adalah dibelakang mereka ada magnet kuat yang menarik saya, wajah salah satu aktor favorit saya Tatsuya Fujiwara, the best actor yang berani menantang arus dalam beberapa filmnya. Bagi saya,  Ia berani menjadi antagonis. Justru dari peran antagonisnya itulah ia disukai. Aktingnya total, tak takut jelek, tak takut dibenci fans. Begitulah.

Shield of Straw bercerita tentang perburuan seorang pembunuh yang paling dicari seantero Jepang. Bukan karena ia telah membunuh 7 nyawa saja yang menjadikan sang pembunuh bertitle "wanted" tapi karena salah satu korbannya adalah seorang cucu politikus dan konglomerat di Jepang, daaann tentunya kakek konglomerat ini tidak tinggal diam saja melihat cucu kesayangan dibunuh secara sadis, ia dendam kepada sang pembunuh. Karena itulah ia mengadakan sayembara bagi siapa saja yang berhasil membunuh sang pembunuh cucunya hidup atau mati akan mendapatkan uang sebesar 10 juta dolar. Lah, siapa yang tidak tertarik, coba?!



Sang pembunuh sadis bernama Kiyomaru diperankan oleh Tatsuya Fujiwara. Sumpah, aktingnya keren. Ia pintar mengaduk-aduk emosi, begitu licik, kadang polos dan patut dikasihani, namun kadang menjengkelkan dan memuakkan. Hebaaatttt ...Singkat cerita, Kiyomaru menyerahkan diri ke Polisi karena takut, sejak sayembara atas dirinya bergulir semua orang berlomba-lomba ingin membunuhnya. ia merasa tidak ada yang bisa dipercaya, sekalipun temannya. Nah disinilah cerita baru dimulai, 5 polisi terpilih ditugaskan untuk mengawal Kiyomaru pindah dari Fukuoka ke Tokyo untuk diadili. Perjalanan mengantar pembunuh sadis ini dari Fukuoka ke Tokyo bukan perkara gampang. Banyak rintangan. Bagaimana tidak, setiap orang berlomba-lomba untuk membunuh Kiyomaru. Tidak saja karena ingin mendapatkan hadiah sayembara, namun ada juga yang ingin membunuhnya dilatarbelakangi dendam, karena anggota keluarga mereka yang menjadi korban kekejian Kiyomaru. Konflik cerita semakin meningkat, ketika 5 anggota polisi yang ditugaskan pun diliputi rasa tidak percaya satu sama lain. 

Karena keberadaan Kiyomaru yang selalu terpantau oleh Kakek konglomerat tersebut, maka polisi-polisi itu merasa ada yang berkhianat. Sayangnya banyak korban yang berjatuhan hanya demi menjaga Kiyomaru. Perjalanan menuju Tokyo ditempuh dengan berbagai cara, mulai dari pengawalan ketat dari kepolisian, naik kereta, menumpang mobil curian, hingga berjalan kaki. sepanjang perjalanan mulailah terkuak siapa sebenarnya yang telah berkhianat. Walaupun akhir dari cerita ini bisa ditebak. Namun film ini sangat recommended, setiap adegan yang disuguhkan seolah rangkaian ketegangan yang tak putus-putus. sekali lagi hebat, baik untuk sang sutradara apalagi para pemainnya. 

Tatsuya Fujiwara, top abisss !!!

Sumber gambar : google